MENGENAL TEKNOLOGI CDMA
Teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) pertamakali digunakan pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu Inggris memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun beberapa frekuensi yang menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap. Mulai tahun 1990 teknologi CDMA diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit Omni TRACS untuk logistic transportasi. Sistem ini didesain dan dibangun oleh Qualcomm dan menjadi langkah awal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efesien untuk komunikasi seluler terrestrial. Oleh karena itu tidak heran jika teknologi ini sangat aman karena tidak dapat digandakan (dikloning). Sehingga teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer, cek saldo, dll.
CDMA adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu ataupun frekuensi, namun dengan cara pengkodean data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Multipleks adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses dimana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah berbagi sumber daya yang mahal. Sinyal CDMA yang diacak menghasilkan sistem kerahasiaan yang tinggi dan membuat sistem selular digital ini lebih bertahan terhadap cross-talk. Kanal suara digital juga mempunyai sistem enkripsi tertentu. Meskipun sistem Code Division multiple access (CDMA) sudah memiliki tingkat privacy yang tinggi, sistem ini masih tetap mungkin untuk dikembangkan dengan menggunakan teknik pengacakan (encryption) yang ada.
1. Teknologi CDMA selain berfungsi mengacak juga mentransmisikan suara dalam kode-kode sehingga sama sekali tidak bisa disadap.
2. CDMA menggunakan seluruh spektrum frekuensinya secara sekaligus, sehingga kemungkinan gagal panggilan (drop call) oleh pengguna sangat minim.
3. Dalam layanan CDMA, frekuensi yang dipancarkan seluruhnya ini menjamin pembicaraan tidak terputus.
4. CDMA yang sekarang terbuka untuk bermigrasi tidak Cuma ke 3G WCDAM, generasi ketiga untuk CDMA terbuka luas, bisa juga ke EDGE (Enhance Data Rates for Global Evolution) atau CDMA2000.
5. Suara yang dipancarkan dan diterima pelanggan CDMA jauh lebih jernih daripada GSM
6. Sebagai teknologi militer, CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi.
7. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
8. Daya pancarnya yang sangat rendah, dimana memungkinkan handphone CDMA irit dalam mengonsumsi baterai, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun standby.
9. Kapasitas pelanggan per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000 (1x) beroperasi pada spektrum frekuensi 800 MHz. Hal ini membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dibandingkan teknologi seluler yg lain.
10. Dari sisi tarif telpon maupun data, operator-operator CDMA di Indonesia bersaing dengan harga yang sangat kompetitif kepada para konsumen pengguna layanan telepon atau broadband di Indonesia.
Perkembangan Teknologi CDMA
· CDMAOne
CDMAOne merupakan nama yang digunakan CDG sebagai teknologi seluler yang berbasis data 95.IS-95 distandarisasi oleh Telecommunication Industry Association (TIA) dan Electronic Industry Association (EIA) pada bulan Juli 1993. Pada tahun 1995, IS-95A dipublikasikan dan merupakan standar 2G CDMA yang banyak digunakan saat ini. Jaringan IS 95 menggunakan lebar pita kelipatan 1,25 MHz dan beroperasi pada frekuensi 800 dan 1900 MHz CDMAOne dapat melayani hingga pada kecepatan (data rates) 14.4 kbps.
· CDMA 2000
Pengembangan dari CDMAOne adalah CDMA2000 yang diadopsi ITU-T (International Telecommunication Union) sebagai salah satu teknologi 3G dalam standar IMT-2000 (International Mobile Telecommunication) dengan nama CDMA Multi-Carrier (MC). Teknologi ini pertamakali dikomersil pada tahun 2000 di Korea Selatan. Generasi awal CDMA 2000 1x yang menggunakan 1,25 MHz. CDMA2000 pada awalnya mendukung mode single carrier (1x) dan multi carrier (3x), tetapi multi carrier tidak pernah dikembangkan dan digunakan sampai pada standar CDMA Rev.B. Pada CDMA 2000 1x kecepatan downlink dan uplink hanya 153 kbps.
· CDMA 1xEVDO Revision 0
Pengembangan selanjutnya CDMA2000 adalah lahirnya CDMA 1xEV-DO Rev 0. EV-DO adalah singkatan dari Evolution Data Optimized atau Evolution Data Only, dimana sudah mendukung paket data internet yang lebih cepat dibandingkan dengan CDMA2000. Kecepatan data rate EV-DO sampai pada 2,4 Mbps pada penggunaan lebar pita 1,25 MHz. Kecepatan CDMA 1xEVDO Rev 0 downlink 2,4 Mbps dan uplink 153 kbps.
· CDMA 1xEVDO Revision A
Pada tahun 2006, teknologi CDMA 1xEVDO Revision A dipublikasikan. Sedangkan untuk teknologi CDMA 1xEVDO Rev.A merupakan evolusi dari CDMA 1xEVDO Rev.0 yang telah distandarkan oleh Third Generation Partnership Project 2 (3GPP2). Keduanya sama-sama mendukung layanan wireless paket data dengan cepat. Akan tetapi pada CDMA 1xEV-DO Rev A dapat mendukung data dan suara dengan baik, sedangkan CDMA 1xEVDO Rev 0 hanya dapat mendukung untuk layanan data. Kecepatan CDMA 1xEVDO Rev A downlink 3,1 Mbps dan Uplink 1,8 Mbps.
· CDMA 1xEVDO Revision B
CDMA 1xEVDO Rev B atau CDMA2000 3x menggunakan lebar pita 3,75 MHz. CDMA 1xEVDO Rev B Fase 1 merupakan pengembangan dari jaringan EVDO Rev A yang menawarkan kecepatan maksimum CDMA 1xEVDO Rev B untuk Downlink 9,3 Mbps dan Uplink 5,4 Mbps. Sedangkan untuk CDMA 1xEVDO Rev Fase 2 kecepatan Downlink 14,7 Mbps dan Uplink 5,4 Mbps.