CONTOH PANTUN TEKA TEKI
Berikut ini disediakan kumpulan pantun teka-teki dan contoh jawabannya, ada yang lucu ada yang nggak semua bisa anda temukan disini. Ngak percaya, nggak believe, nggak ingin. Lihat aja dulu aja deh dibawah ini siapa tahu dikau berubah pikiran? Hmm kok ane jadi puitis kayak gini ya.
Buahnya banyak bersikat-sikat,
Bentuknya panjang mudah dikupas;
Semasa muda rasanya kelat,
Berbagi nama terkalah lekas
Kita sebagai penjawab dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh pantun tersebut berdasarkan kata-kata pendahulunya. Biasanya kumpulan pantun teka teki memiliki bahasa yang lucu dan unik. Mengapa demikian? Ini diperuntukkan utuk sekedar menarik perhatian. Sangat cocok sekali dimainkan oleh anak-anak. Eits, tapi jangan salah paham bro, ini juga bisa dimainkan oleh orang dewasa yang sudah tua sekalipun.
Dan untuk memainkannya…
kita dapat memulainya dengan menggunakan bahasa yang sangat sederhana sekalipun, atau hanya memberikan pertanyaan untuk sebuah jawaban yang mudah terlebih dahulu. Hasilnya, pantun teka teki yang bro buat, bisa membuat orang lain bingung mencari Apakah gerangan jawabannya, ini dikarenakan penggunaan pilihan kata dalam untaian pantun menggunakan bahasa tidak langsung dan terkesan ambigu.
ini dia contohnya.
Kalau tuan pergi ke kedai,
Belikan saya buah keranji;
Kalau tuan bijak dan pandai;
Apa binatang keris di kaki? (Ayam)
Kalau Tuan pakai lencana,
Pakailah songkok di atas kepala;
Kalau Tuan bijak laksana,
Binatang apakah tiada kepala? (Ketam)
Pisau lipat dimainnya kera,
Tangannya luka lalu terjun;
Makan kuat tidak terkira,
Kenyangnya tidak tahi bertimbun? (Gigi)
Tuan Puteri belajar menari,
Tari diajar oleh Pak Harun;
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun? (Umur)
Ada sebiji roda pedati,
Bentuknya bulat daripada besi;
Bila bermain diikat sekuat hati;
Dilempar hidup dipegang mati? (Gasing)
Buah budi bedara mengkal,
Masak sebiji di tepi pantai;
Hilang budi bicara akal,
Buah apa tidak bertangkai? (Buah Melaka)
Kalau tuan bawa keladi,
Bawakan juga si pucuk rebung;
Kalau tuan bijak bestari,
Binatang apa tanduk dihidung? (Kerbau)
Anak-anak bermain batu,
Batu dikira satu persatu;
Badannya lurus bermata satu ;
Ekornya tajam apakah itu ? (Ikan Pari)
Jika tuan membeli tikar,
Tikar anyaman dari mengkuang ;
Kalau Tuan bijak pintar;
Ular apa membelit pinggang? (Tali Pinggang)
Orang bekerja diberikan upah,
Hidangan disaji dalam talam;
Gajah putih ditengah rumah,
Layar terkembang di waktu malam? (Kelambu)
Gigi berduri tatah bersigai,
Pembelah kayu ia berguna;
Jika Tuan orang yang pandai,
Benda apakah makannya dua cara? (Gergaji)
Terentak bentan lalu dibeli,
Untuk pakaian saya turun ke sawah;
Kalaulah tuan bijak bestari,
Apa binatang kepala di bawah? (Belon)
Tugal padi jangan bertangguh,
Kunyit kebun siapa galinya;
Kalau tuan cerdik sungguh;
Langit tergantung mana talinya?(Kilat)
Burung Nuri Burung Dara,
Terbang ke sisi taman kayangan;
Cobalah terka wahai saudara,
Semakin diisi makin ringan? (Jarum)
Bunga Anggrek indah warnanya,
Penyeri taman dan juga hutan;
Ramai orang datang bertanya,
Bintang apa hidup di lautan? (Belimbing)
Gimana bro itu semua kumpulan pantun teka-teki yang memiliki contoh untuk jawabannya. Menyenangkan bukan? Bisa tuh dijadikan menu waktu bro lagi pacaran yang romantis atau lagi berantem sama teman. Iya kan? Daripada pakai tangan mending pakai mulut ngomel-ngomel pakai pantun teka teki.
Buahnya cantik merah menyala,
Ada juga yang hijau warnanya;
Manisnya buah sedapnya rasa,
Dijual di pasar dan pasaraya.
Buahnya banyak bersikat-sikat,
Bentuknya panjang mudah dikupas;
Semasa muda rasanya kelat,
Berbagi nama terkalah lekas.
Kelip-kelip kusangka api,
Kalau api mana asapnya
Hilang ghaib disangkakan mati;
Kalau mati mana kuburnya.
Pohonnya bulat dan juga rindang,
Asam dan hijau ketika muda;
Buahnya berbetuk seperti bintang;
Sudah masak, juninglah ia.
Berlayar perahu dari Bentan,
Menyusur tepi Selat Malaka;
Lebar kepala dari badan;
Apakah ikan cobalah terka
Pohonnya tinggi tiada berdahan,
Isinya putih berair pula;
Terkenal karena banyak kegunaan,
Buahnya bersabut apakah ia.
Pohonnya menjalar ke serata junjung,
Manis rasanya berbagai warna;
Buah serangkai bergantung-gantung,
Kecil rantingnya cobalah terka.
Pokoknya rendah daun berduri,
Di atasnya pula ada mahkota;
Memegang ia berhati-hati,
Supaya tangan tidak terluka.
Jika ke kedai pergi berbelanja,
Belikan saya sudu dan sendok;
Jika pandai katakan ia,
Semakin berisi semakin menunduk.
Kalau puan, puan cerana,
Ambil gelas di dalam peti;
kalau tuan bijaksana;
Binatang apa tanduk di kaki.